Rasanya
mau lompat waktu dapat surat perintah untuk dinas ke Padang. Di antara seluruh
makanan nusantara, aku paling suka makan nasi padang! Horeee, makan NASI PADANG di PADANG! How kewl is THAT!! Gak pake lama aku langsung browsing tiket pesawat. Setelah
membandingkan di beberapa OTA, akhirnya kita memutuskan untuk beli tiket pesawat di Traveloka. Karena
harganya lebih murah sedikit dari yang lain, maklum kita orangnya gak mau rugi
jadinya booking di sana.
Aplikasi
Traveloka juga menurut aku paling user friendly sih dan yang paling penting
metode pembayarannya banyak XD. Tapi tetep sih, di balik itu ada niat
terselubung buat aku ngarepin poin Traveloka. Lumayan kan yang kalo udah
kekumpul banyak bisa dituker tiket pesawat gratis!
Tepat di hari keberangkatan, ternyata perjalanan kita ke Padang disambut dengan
delay. Katanya, akhir-akhir ini beberapa maskapai terlambat terbang gara-gara
cuaca buruk. Ya, kita sabar menanti aja sambil foto-foto di airport dan
menghabiskan waktu di lounge. Enaknya di Terminal 3 ultimate tuh banyak hiburan
jadi waktu ga berasa berlalu.
Sampailah
kita di Padang, dan langsung menuju salah satu rumah makan Padang terbesar di
dekat Minangkabau International Airport, namanya RM Lamun Ombak. Entah emang
laper atau emang enak banget, aku kalap makannya kaya udah gak makan seharian.
Segala rendang, gulai otak, udang bago, ayam pop semua dimakan. Ondeeeeh…
RASANYA AKU MAU CAMPING AJA DI SINI! *lebay*
Setelah
kenyang kita melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. Jarak antara Minangkabau
International Airport ke Bukittinggi sekitar 72 km atau sekitar 2 jam ditempuh
dengan kendaraan mobil. Skip aja bagian kerjanya ya, gak menarik! XD. Setelah
kesibukan selesai, kita menyempatkan diri mampir di salah satu kafe di
Bukittinggi yang jadi tempat wajib yang dikunjungi. Menu makanan dan minumannya biasa aja, ada kopi khas Taruko kalau mau sekedar ngerasain.
Semua
hidangan itu kalah spektakuler dengan pemandangan alam yang terlihat dari kafe
ini! Posisi Café Taruko terletak di dasar lembah yang berhadapan langsung
dengan Tebing Ngarai Sianok, ditambah mereka membangun rumah adat Minangkabau
Bagonjong atau Rumah
Gadang di tengah lembah untuk tempat bersantai. Viewnya, Masya Allah
kereeeeen banget! Indonesia banget! Walau kita ke sana siang hari. untungnya
udara di Bukittinggi memang sejuk ala udara pegunungan. Aman!
Di
hari perjalanan pulang dari Bukittinggi ke Minangkabau International Airport,
kita juga sengaja mampir ke Istana Basa Pagaruyung di Kota Batusangkar. Dari
Bukittinggi, kira-kira butuh waktu 1,5 jam perjalanan. Kesan pertama waktu datang
ke istana ini: MEGAH. Istana tiga lantai ini memiliki ukiran di tembok yang
detail banget. Sampai atap istana tiap lantai juga detail dan menarik.
Selain
itu, di sini kita bisa sewa baju adat Minang untuk foto, tapi kemarin kita gak
punya banyak waktu jadi skip. Hampir seluruh istana dibangun dari kayu kan, aku
sempet kepikiran apa gak dimakan rayap ya.. tapi mungkin mereka udah ahli soal
maintenance istana ini. Sebenernya, aku juga mau ke museum, tapi
waktunya ga cukup!
Lanjut
dari istana, kita mampir sebentar di Danau Singkarak. Cuma buat foto aja terus
balik ke airport. Cantik banget pemandangan sepanjang perjalanan dari Bukittinggi
ke airport. Padang tuh lengkap ya, ada gunung, danau, dan makanannya juga
enak-enak. Gak heran nasi padang udah mendunia karena bumbunya khas dan tajam.
Moga-moga bisa makin dikenal kaya makanan Jepang. Maklum lidah nusantara banget
nih, gak betah kalau kelamaan makan makanan bule.
Sempet delay lagi dong pas terbang pulang. Ondeeeh.. yaudahlah ya, kita orangnya bisa kerja dimana saja.
Sempet delay lagi dong pas terbang pulang. Ondeeeh.. yaudahlah ya, kita orangnya bisa kerja dimana saja.
And
there goes my first trip to Bukittinggi. Can’t wait to have another great
journeys in 2018!
nah khan ....pasti berkesan banget ke kampung gw ti (heheheh)
ReplyDeletecoba dulu direalisasikan wkwkwk pasti tambah klo guide nya gw
hahaha iya noo..pengen balik lagiii
DeleteKEren pemandangannya !
ReplyDelete